Jangan Jadi “Belog” Karena Kelebihan Nge-Blog, jangan “Nyempileg” karena vlog

Bila orang Bali bilang “belog” maka cenderung artinya negatif yaitu bodoh. Berbeda dalam istilah dunia informasi dan teknologi, dimana blog merupakan singkatan dari web dan log. Web sering didefinisikan sebagai jaringan dan log sebagai catatan atau buku harian. Secara umum pada beberapa literature disebutkan bahwa blog adalah catatan atau kegiatan harian dari seseorang (pemilik blog) yang disajikan secara online. Catatan tersebut tentu berupa apa yang dialami, diketahui dan dirasakan oleh pemilik blog. Blog mirip dengan website karena sebuah blog merupakan sebuah website, tetapi sebuah website belum tentu sebagai sebuah blog. Pada intinya blog merupakan bagian dari website yang khusus berisi catatan pemilik blog. Sehingga bila dilihat dari segi kepemilikan sebuah blog adalah milik individu, sedangkan website pemilihnya cenderung sebuah institusi. Walaupun terkadang terdapat blog yang mengatasnamakan sebuah lembaga. Dilihat dari segi tampilan blog bentuknya cenderung lebih sederhana dan menggunakan bahasa personal. Dalam beberapa tahun terakhir kemudian muncul istilah video blog atau yang lebih keren disebut vlog. Jika blog sebelumnya lebih umum menampilkan bentuk catatan berupa tulisan, pada vlog bentuknya telah berkembang menjadi bentuk video. Vlog menjadi sebuah video dokumentasi yang ada pada sebuah web dan berisi tentang pandangan, opini dan keseharian serta ketertarikan pemilik blog. Pembuatan vlog juga menggunakan peralatan yang sederhana , salah satunya dapat menggunakan HP. Dalam perkembanganya vlog kini seakan menjadi sebuah trand pada generasi muda untuk menunjukkan eksistensinya. Namun sayangnya pemanfaatan vlog tidak sebatas untuk menyampaikan pendapat, pandangan dan opini terhadap suatu permasalahan. Justru penggunaan vlog mengarah pada penggunaan untuk mempublish kehidupan dan masalah pribadi pemilik vlog. Beberapa pakar psikologi mengungkapkan bahwa penggunaan vlog justru dijadikan tempat untuk curhat yang kemudian disebarkan sehingga mendapat perhatian dari public. Secara alami memang setiap orang memiliki keinginan untuk mendapatkan perhatian. Karena perhatian tersebut tidak didapat dari orang-orang terdekat kemudian memilih untuk menarik perhatian public. Tentu kemudian menjadi lucu ketika masalah pribadi yang harusnya diselesaikan dalam lingkup keluarga harus diubar ke ranah publik Mengumbar permasalahan pribadi ke ranah public tentu sangat beresiko. Publik dapat memberikan respon yang beragam. Mulai dari simpati, bercanda, bahkan juga dapat berupa cibiran hingga hinaan. Jika apa yang menjadi respon public tidak siap untuk diantisipasi maka bisa jadi justru akan menyebabkan depresi hingga gangguan kejiwaan. Vlog hanya sebuah media/sarana yang dapat digunakan secara personal untuk menyampaikan pendapat, opini, pandangan ataupun catatan perjalanan dalam bentuk video. Kini tinggal kecerdasan dalam menggunakan media tersebut. Jangan sampai salah dalam memanfaatkan media vlog hingga justru mengumbar masalah pribadi. Penggunaan blog dan vlog untuk mengumbar masalah pribadi merupakan kebiasaan yang nyempileg (menyimpang). Bila kegiatan mengumbar masalah pribadi tersebut terus dilakukan melalui blog dan vlog sama artinya melakukan tindakan belog (bodoh). Penggunaan blog dan vlog dengan batas yang wajar tentu memberi dampak positif. Dengan menggunakan blog ataupun vlog dapat dimanfaatkan untuk menjalin lebih banyak relasidari berbagai kalangan. Blog dan vlog juga dapat digunakan untuk melatih kemampuan menulis dan editing video sehingga menjadi terampil. Vlog khususnya dapat dijadikan sebagai sebuah hobi yang dapat menghasilkan uang, itu jika link vlog yang dibuat dikaitkan dengan dengan google adsense. Untuk dapat menghasilkan uang tentu video yang diunggah di blog tidak sebatas kehidupan keseharian diri sendiri. Video yang diunggah tentunya harus memiliki nilai humanis, unik, dan memberi nilai informasi serta pendidikan sehingga menarik bagi public. Dalam membuat video blog tentu tidak aturan yang dapat dijadikan pijakan. Jika menyadari berada dalam wilayah Indonesia tentunya pembuatan video blog harus juga memperhatikan UU ITE. Berbeda dengan pembuatan video untuk televise yang terikat dengan aturan Undang-Undang penyiaran, Pedoman Prilaku penyiaran dan Standar Program Siaran. Namun tidak ada salahnya pembuatan video blog juga memperhatikan aturan-aturan tersebut dan memperhatikan standar video jurnalis sehingga suatu saat jika ada televisi yang tertarik bisa ditayangkan di televisi. Alangkah lebih baiknya jika blog dan vlog yang dibuat mampu menjadi sebuah sumber informasi yang bermanfaat bagi public. Dengan menampilkan berbagai informasi yang bermanfaat dan mendidikan. Seorang blogger dan vlogger tentu bisa membuat catatan dan video dimana saja dan kapan saja. Hal baru dan menarik yang ditemukan dimasyarakat tentu dapat menjadi sumber informasi yang bermanfaat. blogger dan vlogger dapat menjadi penyebar informasi yang lebih keren disebut sebagai jurnalis warga, ditengah menurunya kepercayaan public terhadap media mainstream. I Nengah Muliarta Konsultan Bali Broadcast Academia (BB

Komentar

Postingan Populer