Konsep Nyepi Dapat menjadi Pedoman Gerakan Nonton TV Secara Sehat

Konsep Nyepi Dapat menjadi Pedoman Gerakan Nonton TV Secara Sehat

Denpasar-Gerakan menonton TV secara sehat telah bergulir sejak tahun 2006. Gerakan tersebut diharapkan menjadi gerakan secara nasional diseluruh Indonesia. Pada tahun ini gerakan menonton secara sehat akan dilaksanakan pada 23 juli mendatang. Gerakan tersebut berupa gerakan mematikan televisi selama satu hari penuh. Hal tersebut disampaikan Komisioner KPI Pusat Azimah Subagijo saat KPID Bali melakukan sosialisasi Nyepi ke KPI Pusat pada tgl 19 Maret 2014 lalu.

Menurut Azimah, Gerakan menonton TV secara sehat merupakan gerakan penyadaran. Gerakan tersebut juga melibatkan berbagai kalangan, termasuk praktisi penyiaran. Melalui gerakan menonton TV secara sehat masyarakat diajak untuk menyadari batas waktu yang baik untuk menonton TV. Selama ini dari hasil berbagai penelitian internasional menunjukkan bahwa menonton TV yang sehat dalam satu hari hanya 2 jam. Namun kecenderungan yang selama ini terjadi yaitu menonton TV lebih dari 2 jam.

Azimah menegaskan gerakan menonton TV secara sehat merupakan langkah awal, agar masyarakat menyadari bahwa tontonan televisi memberi dampak positif dan negatif. Jika dicermati gerakan tersebut hanya bagian kecil bila dibandingkan keraifan local yang dimiliki oleh masyarakat Bali. Buktinya masyarakat Bali melalui Nyepi mampu menghentikan seluruh aktivitas saat Nyepi. Namun gerakan menonton secara sehat baru sebatas himbauan untuk mematikan TV selama satu hari.

Gerakan menonton TV secara sehat dalam dalam upaya mengingatkan kepada masyarakat bahwa media TV bukanlah satu-satunya sumber informasi. Masyarakat masih bisa mendapatkan informasi dari media lainya termasuk dengan cara membaca buku. Masyarakat juga bisa mendapatkan informasi dari Koran atau media lainnya.


Melalui gerakan menonton TV secara sehat masyarakat juga diajak untuk lebih efisien dalam menggunakan energy, terutama energy listrik. Konsep penggunaan energy listrik secara efisien dapat kita lihat dari kegiatan amati geni dalam pelaksanaan Nyepi. Efisien dalam penggunaan energy listrik juga memiliki arti turut serta dalam upaya pengurangan emisi. Mengingat selama ini hampir sebagian besar pembangkit listrik di Indonesia masih menggunakan bahan bakar minyak (BBM).

Nyepi kini telah diakui sebagai bagian dari langkah nyata dalam menanggulangi pemanasan global. Konsep Nyepi juga telah mengilhami gerakan hari hening sedunia atau yang lebih keren disebut sebagai “World Silent Day (WSD)”. WSD yang dilaksanakan pada setiap tanggal 21 Maret ini merupakan salah satu upaya mengurangi dampak perubahan iklim. Konsep dan nilai Nyepi tentunya sangat sejalan dengan komitmen Pemerintah Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26% dengan usaha sendiri dan mencapai 41% jika mendapat bantuan internasional pada tahun 2020. 

Konsep Nyepi memiliki nilai-nilai positif dalam upaya penyelamatan alam, kebersihan udara dan pengendalian pencemaran lingkungan. Berdasarkan hasil pemantauan Kolaborasi Bali untuk Perubahan Iklim menunjukkan Nyepi mampu mengurangi emisi dari sektor transportasi laut dan udara mencapai 20.000 ton.

Komentar

Postingan Populer